"Namun, bukan berarti semua masalah mendengkur harus dikhawatirkan. Mendengkur bisa dianggap normal, apabila si pendengkur mengalami henti nafas kurang dari lima kali dalam sejam. Yang dianggap berat apabila pendengkur mengalami henti nafas lebih dari 30 kali dalam sejam. Masalah ini disebut obstructive sleep apnea (OSA)," papar dr Andreas Prasadja, RPSGT, sleep scientist dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta.
Cara mengatasi dengkur:
Jaga berat badan. Coba ukur lingkar leher pasangan. Apabila lebih dari 43 cm, kemungkinan besar ia kelebihan berat badan. "Orang yang kelebihan berat badan berpeluang mengalami gangguan pernafasan saat tidur, termasuk mendengkur," kata Charles Bae, MD, ahli saraf dan pakar tidur dari Cleveland Clinic di Ohio. Hal ini terjadi karena tekanan pada saluran nafas meningkat, sehingga laju oksigen kemudian ikut terhambat.
Ubah posisi tidur. Umumnya, orang mendengkur saat tidur terlentang. Pada sebagian orang, mengubah posisi tidur menjadi menyamping, kadang bisa membuatnya tidur tanpa mendengkur.
Periksakan diri. Perhatikan kondisi pasangan saat bangun pagi. Apabila suami sering mengaku merasa tak segar kala bangun di pagi hari, segera ajak dia memeriksakan diri ke sleep specialist. Atau, jika ia sering kedapatan tertidur saat menyetir mobil. Bisa jadi ia mengalami OSA. Hal ini yang menyebabkan tidurnya di malam hari tak berkualitas. Penderita OSA juga terkadang memiliki tekanan darah tinggi dan mengalami disfungsi ereksi.
(Alia An Nadhiva/Prevention Indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar