Sejarah RSUD Karawang


Kabupaten Karawang terletak di bagian Utara Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 173.573 Ha atau 3,73% dari luas Propinsi Jawa Barat, yang secara geografis terletak antara
107.20 0 – 107.40 0 Bujur Timur dan 5.56 0 – 6.34 0 Lintang Selatan.
Secara Administratif Kabupaten Karawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
· Sebelah utara batas alam yaitu Laut Jawa
· Sebelah timur Kabupaten Subang
· Sebelah tenggara Kabupaten Purwakarta
· Sebelah selatan Kabupaten Bogor dan Cianjur
· Sebelah barat Kabupaten Bekasi
Keberadaan RSUD Karawang di Jawa Barat adalah sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah IV dan menunjang pelayanan kesehatan karyawan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit ini maka perlu diupayakan suatu rencana strategis Bussines Plan dapat di aplikasikan dalam balanced scorecard, disamping itu juga evaluasi kinerja selama tahun 2007 dan tahun-tahun sebelumnya adalah sasaran dan target yang telah ditetapkan yang diukur sebagai indikator tingkat keberhasilan sebuah misi. Sejarah RSUD Karawang terbagi menjadi 5 periode, dengan masing-masing periode di pimpin oleh orang yang berbeda.

  1. Periode tahun 1952 – 1960
    Rumah Sakit Umum Daerah Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Karawang yang didirikan pada tanggal 29 Mei 1952, yang digunakan untuk merawat dan mengobati penderita cacar (barak cacar). Pada tahun 1954 rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Umum yang dikepalai oleh seorang dokter umum bernama Dr.Rd.Poedjono. lokasi rumah sakit di Jl.Dr Taruno dengan luas 2,8 Ha.
    Pada tahun 1957 kepemimpinan Rumah Sakit ini beralih dari Dr.Rd.Poedjono ke Dr.Chung Kun Man. Dokter Chung ini mengepalai rumah sakit dari tahun1957 sampai dengan tahun 1960.
  2. Periode tahun 1960 – 1974
    Pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1972 rumah sakit ini dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama Dr. J. Suteja. setelah itu kemudian untuk tahun 1972 – 1974 dipimpin oleh seorang dokter spesialis THT yang bernama Dr. Rachmat Soeriaatmadja.
    Pada tahun 1969 rumah sakit umum mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kemudian pada tahun 1971 bertempat di kantor Pemda Tk II Karawang ditandatangani program kerjasama antar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dengan Pemda Karawang yang berisi pemberian bantuan 4 dokter spesialis dasar.
    Mulai tahun 1973 Rumah Sakit Umum Karawang digunakan untuk praktek siswi Aplikasi Perawat Bandung.
  3. Periode tahun 1974 – 1994
    Tahun 1974 kembali RSUD Karawang mengadakan pergantian direktur, Jabatan direktur RSUD Karawang beralih dari Dr. Rachmat Soeriaatmadja ke Dr.H. Sambas Kataatmadja, beliau menjabat dari tahun 1974 sampai dengan 1994.
    Pada tahun 1978 kerjasama antara RSUD Karawang dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berahir, semua dokter spesialis ditarik kembali ke RSCM. Pada tahun yang sama RSUD Karawang mendapat dua tenaga dokter spesialis yaitu anak dan kebidanan yang merupakan tenaga Depkes yang dipekerjakan di RSUD Kaarawang. Pada tahun 1979 RSUD Karawang mendapat tambahan tenaga spesialis bedah dari Depkes.
    Di tahun 1979 Pemda Kabupaten Karawang mengadakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, Akademi Perawat Depkes Bandung dan Akademi Gizi Jakarta untuk menjadi lahan praktek bagi mahasiswa tingkat ahir.
    Pada tahun 1979 Pemda Kabupaten Karawang kembali mendapat dana APBN untuk pembangunan gedung gizi, laundry, gedung perawatan dan gedung klinik rawat jalan. Di tahun 1981 RSUD Karawang kembali mendapat dana APBN untuk membangun kamar bersalin dan kamar jenazah.
    Rumah sakit ini terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan Kabupaten Karawang, dengan terpenuhinya tenaga dokter spesialis sesuai dengan ketentuan 4 spesialis dasar yang bersedia tugas di RSUD Karawang, maka tanggal 11 Juni 1983 berdasarkan SK Menkes No.233-Menkes/SK/FI/1983, RSUD Karawang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas C, yang kemudian diperkuat dengan SK Bupati tanggal 29 Agustus 1984.
    Untuk meningkatkan kinerja RSUD Karawang, pada tahun 1993 dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993, RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Swadana, yang dikukuhkan dengan SK Bupati No. 910/SK.168-Huk/1993.
  4. Periode tahun 1994 – 2005
    Pada bulan Agustus – Desember 1994 RSUD Karawang dipimpin sementara oleh Dr. Mardhani Sutardjo yang awalnya adalah Wadir Pelayanan RSUD Karawang.
    Mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 RSUD Karawang dipimpin oleh seorang direktur yang benama Dr.H.Hanna Permana Subanegara, MARS. Beliau adalah dokter umum pindahan dari RS Serang, yang sedang menjalankan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia.
    Tanggal 28 Oktober 1997 Visi RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Kelas B terwujud dengan ditetapkannya RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan melalui SK Menkes RI No. 1230/Menkes/SK/X/1997, kemudian disyahkan oleh Pemda Karawang melalui Perda No. 9 tahun 1999.
    Dalam mewujudkan visi untuk mempunyai rumah sakit dengan sarana dan prasarana memadai dilaksanakan strategi pembuatan dan pengajuan proposal relokasi rumah sakit serta pengajuan permintaan alat-alat medis dan non medis kepada pemerintah pusat c/q Departemen Kesehatan secara bertahap selama 5 tahun, memerlukan biaya sebesar Rp. 177 M, dan tanah seluas 6,6 Ha.
    Tahun 2001 pembangunan tahap pertama untuk relokasi mulai dilaksanakan. Relokasi menempati lahan 6,6 Ha yang berlokasi di Desa Sukaharja Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, sekitar 2 km dari lokasi lama.
    Tahun 2002 pembangunan tahap pertama dan kedua selesai meliputi pembangunan gedung administrasi, rawat jalan, IGD, instalasi Ibu dan Anak, Radiologi, Farmasi dan ruang rawatan berkapasitas 66 tempat tidur.
    Tanggal 27 September 2003, gedung tersebut diatas diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dan dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Karawang dan sekitarnya, karena pembangunan belum selesai seluruhnya, RSUD Karawang dalam kurun waktu 6 bulan beroperasi di 2 tempat yaitu gedung lama meliputi kamar bedah, ruang perawatan dengan kapasitas 200 tempat tidur, kamar bersalin, laundry, gizi dan kamar jenazah. Penunjang pelayanan medis berupa labolatorium, farmasi dan radiologi beroperasi di tempat lama dan tempat baru dengan resiko peralatan dan SDM tebagi dua.
  5. Periode tahun 2005 samapai sekarang
    Pada tanggal 1 April 2004 rumah sakit seluruhnya pindah ke gedung baru dengan kapasitas 165 tempat tidur yang menggunakan peralatan medis lama.
    Tahun 2006 terjadi pergantian direktur, Dr.H.Djoni Darmadjaja, Sp.B, MARS, dari jabatan lama sebagai Wadir Pelayanan diangkat menjadi Direktur.
    Pada bulan Desember 2007, RSUD Karawang telah lulus akreditasi 16 pelayanan dengan kategori penuh tingkat lengkap.
    Pembangunan gedung dari tahun 2001 sampai sekarang telah mencapai 90% dari rencana dan telah menggunakan dana sebesar RP. 74,2 Milyar. Dan untuk penambahan peralatan medis menggunakan dana sebesar 16,4 Milyar atau mencapai 18.2% dari rencana.

Terkait

Description: Sejarah RSUD Karawang Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: Sejarah RSUD Karawang
Al
Mbah Qopet Updated at: Jumat, Juli 02, 2010

2 komentar:

Karawang mengatakan...

ulasan dan kajian yang menarik nih
salam

Unknown mengatakan...

iya salam balik,.. terimakasih atas opininya