HAL paling menonjol terkait batu ginjal adalah rasa sakit yang luar biasa. Ini disebabkan batu yang menyumbat saluran kencing. Bila tidak lekas ditangani dapat mengarah pada kerusakan ginjal.
Untuk mendeteksi batu ginjal diperlukan pemeriksaan saksama. Penanganannya bisa melalui pemberian obat, tapi yang pasti tujuan utamanya adalah agar batu bisa keluar dengan sendirinya. Batu ini bisa sangat kecil seukuran gula pasir hingga sebesar berlian. Namun, rata-rata berdiameter kurang dari 6 milimeter sehingga bisa keluar dengan sendirinya terbawa air seni.
Jika setelah dirangsang obat batu tak kunjung keluar, pasien biasanya akan dibius, selanjutnya dokter memasukkan sejenis alat kecil yang akan menghancurkan batu di saluran kemih dan membersihkannya. Adakalanya dalam kasus tertentu, dokter melakukan terapi noninvasif dengan gelombang kejut, atau melakukan pembedahan (minimal invasive surgery).
Dokter anak sekaligus ahli urologi dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles Dr Barry Duel, mengungkapkan, batu ginjal dapat menjadi penanda gangguan metabolisme yang berakibat endapan kalsium berlebih dalam urine. Mengingat gangguan metabolisme dapat menghambat tumbuh kembang anak, American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak dengan batu ginjal untuk melakukan uji metabolisme tubuh di laboratorium.
Pada anak-anak, batu ginjal yang terbentuk kebanyakan merupakan endapan kalsium sehingga sering disebut batu kalsium. Inilah yang sering terjadi pada anak-anak yang kerap mengonsumsi jajanan berkadar garam tinggi.
Direktur Klinik Gangguan Tulang dan Mineral dari Children's Mercy Hospital di Kansas, Dr Uri Alon, mengingatkan, pola makan anak yang buruk dan tidak diimbangi cukup minum air putih meningkatkan risiko mereka terkena batu ginjal.
Dengan kata lain, rajin minum air putih merupakan cara pencegahan paling umum dan mudah. "Pencegahan terbaik adalah dengan minum banyak air sehingga mineral dalam urine dapat larut," saran ahli urologi asal Loyola, Dr David Hatch.
Adapun jumlah air yang harus diminum disesuaikan usia dan bobot anak. Untuk anak usia rata-rata 10 tahun misalnya, berkisar 4 gelas per hari. Anak yang lebih aktif tentunya memerlukan lebih banyak asupan cairan lagi.
"Saya menyerukan kepada anak-anak untuk minum cukup air untuk menjaga air seninya tetap jernih," sebut Hatch.
Bagi anak-anak dengan batu ginjal, dokter terkadang juga menyarankan meminum air perasan jeruk lemon atau jus jeruk segar yang dapat membantu mencegah pembentukan batu.(
CEGAH BATU GINJAL,CUKUPI MINUM DONG
Tag:
BATUK,
Diagnosa Keperawatan,
GINJAL,
kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar