GANGGUAN TELINGA LUAR







1. OTALGIA
Otalgia adalah rasa nyeri pada telinga. Karena telinga dipersarafi oleh saraf yang kaya (nervus kranialis V, VII, IX, dan X selain cabang saraf servikalis kedua dan ketiga), maka kulit ditempat ini menjadi sangat sensitif. Otalgia adalah gejala yang dapat timbul dari iritasi lokal karena banyak kondisi dan dapat juga disebabkan oleh nyeri pindahan dari laring dan faring. Banyak keluhan nyeri telinga sebenarnya akibat nyeri di dekat sendi temporomandibularis. Diperkirakan bahwa lebih dari 50 % pasien yang mengeluh otalgia tidak ditemukan penyakit telinganya.

2. IMPAKSI SERUMEN
Impaksi serumen adalah tertimbunnya serumen dalam kanalis eksternus yang menyebabkan permasalahan pada organ pendengaran. Pada kondisi normal jumlah dan warna serumen bervariasi. Meskipun biasanya tidak perlu dikeluarkan, kadang-kadang serumen mengalami impaksi yang menyebabkan otalgia, rasa penuh dalam telinga, dan atau kehilangan pendengaran.
Penatalaksanaan :
a. Irigasi
b. Pengisapan
c. Instrumentasi
Jika terdapat riwayat Perforasi membrana timpani atau inflamasi telinga luar (otitis eksterna), pilihannya adalah irigasi lembut dengan tekanan Irigator Pic yang serendah mungkin untuk mencegah trauma mekanik.
Irigasi akan efektif bila serumen tidak terlalu melekat pada kanalis Auditorius Eksternus dan bila aliran air dapat mencapai belakang serumen yang menyumbat agar dapat mendorongnya ke lateral dan keluar dari kanalis.
Kontraindikasi irigasi bila sebelumnya klien pernah terdapat perforasi membrana timpani di belakang impaksi serumen, air dapat memasuki ruang telinga tengah. Masuknya air dingin ke telinga tengah dapat mengakibatkan vertigo akut dengan cara nenginduksi arus konveksi termal dalam kanalis semisirkularis.
Memasukkan air ke dalam rongga telinga tengah dapat meningkatkan risiko infeksi yang terbukti dapat mengakibatkan otitis eksterna maligna (osteomielitis tulang temporal) pada penderita diabetes manula, sehingga jika diperlukan harus menggunakan larutan steril.Jika irigasi tidak sempurna maka dapat dilakukan pengangkatan secara mekanik.
Serumen juga dapat dilunakkan dengan meneteskan beberapa tetes gliserin hangat, minyak mineral atau hidrogen peroksida perbandingan setengah selama 30 menit sebelum pengangkatan. Bahan seruminolitik, seperti peroksida dalam gliseril (Debrox) atau Cerumenex juga tersedia, namun senyawa ini dapat menyebabkan reaksi alergi dalam bentuk dermatitis. Pemakaian larutan ini 2-3 kali sehari selama beberapa hari biasanya sudah mencukupi untuk memudahkan pengangkatan impaksi.



Bila impaksi serumen tidak dapat dilepaskan dengan cara ini, dapat diangkat oleh petugas perawatan kesehatan dengan instrumen khusus seperti kuret serumen dan pengisapan aural yang menggunakan mikroskop binokuler untuk pembesaran

3. BENDA ASING
Macam-macam benda asing dapat masuk kedalam telinga dengan sengaja atau tidak sengaja, misalnya serangga, kerikil, mainan, manik-manik, dll.
Efeknya dapat berkisar dari tanpa gejala sampai gejala nyeri berat dan penurunan pendengaran.
Ada 3 metode standar pengambilan benda asing :
1. irigasi
kontraindikasi untuk riwayat perforasi membran tympani, atau jika materi benda asing berupa tumbuhan (biji-bijian, dll) dan serangga, karena cenderung membengkak.
2. Pengisapan
Banyak benda asing yang sulit dikeluarkan maka diambil dengan pengisapan.
3. Instrumentasi
Bila instrumentasi digunakan, kanalis harus terlihat secara langsung untuk menghindari kerusakan. Tindakan dilakukan oleh ahlinya.
Benda asing dapat terdorong lengkap ke bagian tulang kanalis, menyebabkan laserasi kulit dan melindungi membrana timpani. Pada anak kecil atau pada kasus ekstraksi yang sulit pada orang dewasa, pengambilan benda asing harus dilakukan dengan anestesi umum di kamar operasi.

4. OTITIS EKSTERNA
Merupakan infeksi yang paling sering pada telinga.
Faktor resiko terjadinya otitis eksterna :
 Masuknya air dalam kanalis auditorius eksternus (telinga perenang)
 Trauma kulit kanalis
 Kondisi sistemik seperti defisiensi vitamin
 Kelainan endokrin
Penyebab :
 Staphylococcus aureus
 Species pseudomonas
 Jamur : aspergilus
 Dermatosis : psoriasis, ekzema, dermatitis sebore
 Reaksi alergi terhadap semprot rambut, cat rambut, losion pengering rambut permanen --- dermatitis.
Manifestasi klinis :
Pasien biasanya datang dengan nyeri, cairan dari kanalis auditorius eksternus, nyeri tekan aural (biasanya tak terdapat pada infeksi telinga tengah), dan kadang demam, selulitis, dan limfadenopati.


Keluhan lain dapat meliputi pruritus dan kehilangan pendengaran atau perasaan penuh. Pada pemeriksaan otoskopis kanalis telinga nampak eritema dan edema. Cairan berwarna kuning atau hijau dan berbau busuk. Pada infeksi jamur bahkan dapat terlihat spora hitam seperti rambut.
Penatalaksanaan :
Prinsip terapi ditujukan untuk menghilangkan ketidaknyamanan, mengurangi pembengkakan kanalis telinga, dan mengeradikasi infeksi.
Tak jarang pasien mendapat resep analgetik selama 48 sampai 92 jam pertama. Bila jaringan di kanalis eksternus mengalami edema, perlu dipasang sumbu untuk menjaga kanalis tetap terbuka sehingga cairan obat (mis. Larutan Burow, sediaan antibiotika telinga) dapat dimasukkan. Biasanya diberikan kombinasi antibiotika dan kortikosteroid. Jika terdapat selulitis atau demam maka perlu diberikan antibiotika sistemik.
Pasien diingatkan untuk tidak membersihkan sendiri kanalis auditorius eksternus menggunakan lidi kapas. Wool kambing atau kapas dapat diolesi jel yang tak larut dalam air (seperti vaselin) dan diletakkan di telinga untuk mencegah kontaminasi air. Pasien dapat mencegah infeksi dengan menggunakan preparat antiseptik telinga sehabis berenang, seperti Swim Ear atau Ear Dry, kecuali ada riwayat perforasi membrana timpani atau infeksi telinga berulang.





















Terkait

Description: GANGGUAN TELINGA LUAR Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: GANGGUAN TELINGA LUAR
Al
Mbah Qopet Updated at: Rabu, Maret 17, 2010

0 komentar: