TENGGELAM DAN HAMPIR MATI TENGGELAM





Mati Tenggelam dan Hampir Mati Tenggelam
Definisi :
Mati tenggelam didefinisikan sebagai kematian karena
asfiksia akibat tenggelam.
Hampir mati tenggelam didefinisikan sebagai bertahan
hidup, setidaknya sementar, dari efek hipoksia yang
mematikan.

Mati tenggelam kering menimbulkan penutupan glotis
akibat aliran balik, selain apnea.


Mati tenggelam basah (mayoritas kasus) terdiri atas aspirasi cairan pada awalnya, menyebabkan laringospame dan muntah-muntah.
Asfiksia yang terjadi menyebabkan glotis melemas,
memungkinkan masuknya cairan ke dalam paru.

Mati tenggelam sekunder (edema paru-paru yang bukan
akibat tenggelam namun karena meningkatnya
permeabilitas kapiler paru) terjadi pada satu di antara
lima kasus hampir mati tenggelam.
Dapat pula terjadi peningkatan tekanan intrakranial
(TIK) dan cedera sel-sel otak hipoksik
Gejala mati tenggelam sekunder mungkin timbul 24 – 75 jam setelah episode hampir mati tenggelam.
Manifestasi klinis mencakup hal-hal
berikut:
Koma
Peningkatan edema paru
Kolaps sirkulasi
Hipoksemia
Asidosis respiratori
Timbulnya hiperkapnia
INSIDENS
Tenggelam adalah penyebab kematian utama ketiga pada anak-anak.
Anak di bawah 5 tahun dan remaja antara 15 – 24 tahun memiliki risiko tenggelam yang tinggi.
40% korban berusia < 4 tahun.
Laki-laki cenderung untuk tenggelam daripada perempuan.
Insidens tertinggi terjadi selama bulan-bulan musim panas.
< 50% korban di bawah 13 tahun mati tenggelam di kolam renang.

MANIFESTASI KLINIS
Frekuensia pernapasan berkisar dari pernapasan yang cepat dan dangkal sampai apnea.
Sianosis
Sputum berbusa dan merah muda
Edema paru
Lunglai
Postur tubuh deserebrasi atau dekortikasi
Koma dengan cedera otak yang ireversibel
Konvulsi
Berkedut
10. Disorientasi
Agitasi
Letargi
Sakit kepala
Hipotensi atau hipertensi
Aritmia
Takikardia
Asidosis metabolik atau asidosis respiratorius
hipotermia
KOMPLIKASI
Ensefalopati hipoksik
Tenggelam sekunder
Pneumonia aspirasi
Fibrosis interstisial pulmoner
Disritmia ventrikular
Gagal ginjal
KID (koagulasi intravaskuler diseminata)
Nekrosis pankreas
Infeksi


UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan foto toraks aneka temuan (dari infiltrat parenkim tersebar sampai edema pulmoner luas)
Nilai analisa gas darah arteri untuk menentukan asidosis respiratori dan asidosis metabolik
Pemantauan TIK untuk memantau perfusi serebri
Elektroensefalogram (EEG) untuk mengkaji aktivitas kejang dan membuktikan adanya kematian otak (aktivitas kejang menurun pada kasus tenggelam air tawar dan meningkat pada tenggelam air asin)
Osmolaritas serum
6. Elektrokardiogram (EKG)
Hitung darah lengkap (CBC), hematokrit (Hct), hemoglobin (Hb) nilai menurun karena hemokonsentrasi (tenggelam air tawar); nilai meningkat karena hemokonsentrasi (tenggelam air asin)
Elektrolit serum nilai menurun karena hemodilusi kecuali jika kalium serum yang naik, hal tersebut disebabkan oleh hemolisis (tenggelam air tawar); nilai meningkat karena hemokonsentrasi (tenggelam air asin)



10. Nitrogen urea darah (BUN) meningkat pada tenggelam air tawar dan menurun pada tenggelam air asin.
Kreatinin meningkat pada tenggelam air tawar dan menurun dalam tenggelam air asin
Kultur dan sensitivitas dipakai untuk mendeteksi adanya infeksi pernapasan yang tumpang tindih.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan di
tempat kejadian merupakan hal yang sangat penting
karena beratnya cedera pada sistem saraf pusat tidak
dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan
diberikan.
Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan
Sirkulasi.
Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu
tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan
keparahan kejadian dan evaluasi klinis.
Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, ventilasi, dan
fungsi jantung. Melindungi sistem saraf pusat dan
mengurangi edema serebri merupakan hal yang teramat
sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil
akhir.
Pengkajian Keperawatan
Lihat bagian pengkajian keperawatan dalam apendiks A.
Kaji adanya respirasi spontan
Kaji tingkat kesadaran
Kaji suhu inti tubuh
Lihat bagian pengkajian respirasi dan pengkajian neuromuskuler dalam Apendiks A.


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
Bersihan jalan napas tidak efektif
Perubahan perfusi jaringan otak
Pola napas tidak efektif
Penurunan curah jantung
Kelebihan volume cairan
Risiko tinggi cedera
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan keadaan hampir mati tenggelam
INTERVENSI KEPERAWATAN
Buat dan pertahankan jalan napas yang paten.
a. Hisap dan jalan napas seperlunya
b. Pasang selang nasogastrik (untuk mencegah
aspirasi muntahan)

Pantau dan catat respons anak terhadap terapi oksigen
a. Lakukan pengkajian pernapasan (frekuensinya ter-
gantung pada keadaan)
b. Pantau penggunaan ventilator dan alat respirasi
lainnya.
c. Pantau tekanan vena sentral (CVP) dan jalur arteri
d. Pantau penggunaan pernapasan tekanan positif
intermiten (IPPB) atau tekanan akhir ekspiratori positif
(PEEP)
3. Pantau dan catat tingkat fungsi neurologik anak
a. Lakukan pengkajian neurologik (frekuensinya
tergantung status)
b. Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi,
peningkatan tekanan darah, penurunan frekuensi
napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi)

Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan
a. Catat asupan dan haluaran
b. Jaga kepatenan dan lakukan perawatan kateter
Foley
c. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema
serebri
5. Pantau dan pertahankan pengaturan suhu homeostatik (penurunan dan kebutuhan oksigen)
a. Pantau suhu
b. Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
c. Berikan antipiretik

Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang
adekuat
a. Kaji kemampuan anak untuk mendapatkan ‘
asupan nutrisi melalui selang nasogastrik atau
oral (NG/po)
b. Kaji kapasitas anak untuk mentolerir makanan
melalui selang nasogastrik atau per oral (periksa
adanya sisa dan muntah)
c. Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi

7. Observasi dan catat tanda-tanda komplikasi
Pantau respons anak terhadap tata cara terapi fisik
Pantau respons terapeutik anak dan efek samping dari pengobatan

Terkait

Description: TENGGELAM DAN HAMPIR MATI TENGGELAM Rating: 4.5 Reviewer: Unknown ItemReviewed: TENGGELAM DAN HAMPIR MATI TENGGELAM
Al
Mbah Qopet Updated at: Sabtu, April 17, 2010

0 komentar: